Itulah nama yang pantas disandang oleh Wedang Ronde yang hadir setiap malam di Jalan Pinang Ranti, Jakarta Timur ini. Mengapa? Sebab selain rasanya yang pas, minuman yang sudah jarang hadir namun tetap eksis ditempat ini, mampu membuat saya merasakan lagi nikmatnya minum wedang ronde. Wedang ronde di Kampung Makasar selain murah juga rasanya nikmat.
Di Ibu Kota minuman hangat seperti sekuteng, wedang dan wedang ronde memang sudah tak mudah lagi ditemui. Kalaupun ada, pastilah rasanya tidak senikmat racikan jaman dulu. Padahal selain rasanya yang khas, minuman hangat dengan campuran jahe ini rasanya baik untuk tubuh walau kita konsumsi di malam hari. Namun berawal dari rasa iseng untuk mampir, saya dan teman saya akhirnya menemukan wedang ronde jagoan ini.
Malam itu, saya dalam perjalanan pulang kerumah dengan diantar teman saya. Saat melewati jalan yang tak biasa menuju rumah saya, kami merasa ingin jajan melihat beberapa penjual berdagang di pinggir jalan. Beberapa kali melewati jajanan namun tak sepakat, sampai akhirnya kami melewati wedang ronde jahe, akhirnya kami sepakat untuk membeli minuman dengan mochi ini.
Keraguan saya muncul ketika memesan dan melihat penjualnya, sepasang ibu bapak yang tampak lelah. Namun keraguan saya kandas sudah ketika mencicip air wedang ronde tersebut. Rasa hangatnya, manisnya, roti, mutiara, kacang semuanya pas, hingga ke hal yang paling saya dan teman saya cari dari minuman ini, sang mochi, semuanya pas, mantab!
Mochi saya sisakan di akhir, sebab saya ingin sesuatu yang enak sebagai penutup jajan malam itu. Setelah si mochi terakhir habis, saya dan teman saya ngobrol sejenak sambil bercanda tentang perkuliahan. Ketika hendak pulang, kami cukup membayar Rp 15.000,- untuk dua porsi wedang ronde ini, pas bukan? Rasanya dan harganya sama-sama pas.
Untuk yang tinggal di sekitar Kampung Makasar, Jakarta Timur, bisa datang dan mencoba minuman khas ini, selamat mencoba! :)
Di Ibu Kota minuman hangat seperti sekuteng, wedang dan wedang ronde memang sudah tak mudah lagi ditemui. Kalaupun ada, pastilah rasanya tidak senikmat racikan jaman dulu. Padahal selain rasanya yang khas, minuman hangat dengan campuran jahe ini rasanya baik untuk tubuh walau kita konsumsi di malam hari. Namun berawal dari rasa iseng untuk mampir, saya dan teman saya akhirnya menemukan wedang ronde jagoan ini.
Malam itu, saya dalam perjalanan pulang kerumah dengan diantar teman saya. Saat melewati jalan yang tak biasa menuju rumah saya, kami merasa ingin jajan melihat beberapa penjual berdagang di pinggir jalan. Beberapa kali melewati jajanan namun tak sepakat, sampai akhirnya kami melewati wedang ronde jahe, akhirnya kami sepakat untuk membeli minuman dengan mochi ini.
Keraguan saya muncul ketika memesan dan melihat penjualnya, sepasang ibu bapak yang tampak lelah. Namun keraguan saya kandas sudah ketika mencicip air wedang ronde tersebut. Rasa hangatnya, manisnya, roti, mutiara, kacang semuanya pas, hingga ke hal yang paling saya dan teman saya cari dari minuman ini, sang mochi, semuanya pas, mantab!
Mochi saya sisakan di akhir, sebab saya ingin sesuatu yang enak sebagai penutup jajan malam itu. Setelah si mochi terakhir habis, saya dan teman saya ngobrol sejenak sambil bercanda tentang perkuliahan. Ketika hendak pulang, kami cukup membayar Rp 15.000,- untuk dua porsi wedang ronde ini, pas bukan? Rasanya dan harganya sama-sama pas.
Untuk yang tinggal di sekitar Kampung Makasar, Jakarta Timur, bisa datang dan mencoba minuman khas ini, selamat mencoba! :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar